Sunday 13 March 2016

" illness Story "

musim yang sulit ditebak membuat tubuh harus pintar-pintar menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu, kadang panas kadang hujan. minggu kemarin giliran tubuh saya yang harus berperang melawan ekstrimnya cuaca. 5 hari saya habis kan waktu dirumah untuk mengembalikan ketahanan tubuh. Jum'at kemarin ( 04 Maret 2015 )  saat siang saya mencoba  membangun selera makan siang dengan makanan andalan saat masih tinggal bersama ibu. "Bening Tahu"
meski sakit tetap makannya pake sambel 
saya makan bersama beras merah, dengan porsi lebih banyak lauk dari pada nasi. emang kalo sakit enaknya makan apa yang lagi ingin dimakan aja. yang ngga ingin mending sedikit aja dari pada kebuang jadi mubadzir. Tapi basically emang saya pengen makan nasinya sedikit karena memang sedang ingin makan tahu lebih banyak hehe. saat makan saya memaksa diri untuk menghabiskan apa yang ada di piring saya. karena katanya kalau masih bisa menghabiskan porsi makan seperti biasa, tandanya masih belum sakit. makanan habis jam istirahat pun ikut-ikutan habis , segeralah saya kembali kekantor untuk menyelesaikan sisa hari ini.

saya mulai demam saat sore hari menjelang. pagi hari sebelumnya saya sudah merasakan meriang bukan merindukan kasih sayang namun meriang dalam arti sebenarnya. biasanya saat saya banyak mengkonsumsi air mineral keadaan tersebut akan sedikit berangsur membaik. mungkin Jumat kemarinlah puncak runtuhnya daya tahan tubuh saya. sore sepulang dari kantor saya langsung diserang demam tinggi hingga 3 hari berturut-turut. beruntung di sakit kali ini saya tidak sendiri di mess. ada Ratna rekan 1 mess yang kali ini sangat banyak membantu. berhubung saya kalau sakit "agak rewel" terlebih dalam hal urusan makan. 

Jumat, 04 Maret 2015

dengan kondisi demam tinggi saya terpaksa membatalkan kegiatan saya untuk sore ini, harusnya hari ini ada jadwal Daurah di masjid Al-Markaz pangkalan bun. tapi berhubung kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan terpaksa saya mengurungkan niat dan beristirahat lebih banyak, 2 rekan saya yang lain tetap pergi. dan beberapa saat ketika mereka berangkat daurah, listrik padam. dalam kondisi sempoyongan saya bergegas mencari lilin untuk penerangan. setelah menemukannya saya kembali ke kamar berusaha memejamkan mata. saya sudah cukup hapal benar saat saya demam tinggi saya justru semakin kesulitan untuk tidur. biasanya saya malah mengiggau justru saat mulai tidur.


No comments:

Post a Comment