Aku memandang sebuah pernikahan , ibarat pintu yang membawa mu ke fase kehidupan yang lain.
Dalam pandangan saya ada 7 tahap fase kehidupan, kelahiran sebagai awal, bersekolah, berkarier, menikah, melanjutkan keturunan, menjadi orang tua, pulang kembali ke sang pemilik hidup.
Dalam pandangan saya ada 7 tahap fase kehidupan, kelahiran sebagai awal, bersekolah, berkarier, menikah, melanjutkan keturunan, menjadi orang tua, pulang kembali ke sang pemilik hidup.
Dan saya sekarang saya akan memasuki tahap kehidupan yang ke-4.
Sulit menggambarkan proses untuk memasuki fase kehidupan pernikahan ini.
Tapi saya berharap pernikahan yang saya arungi dapat sejalan dengan apa yang saya lihat dari sebuah pernikahan.
1. Pernikahan itu menyatukan perbedaan.
Saudara seibu seayah sekandung saja, tidak akan pernah sama persis. Apa lagi 2 manusia berbeda jenis kelamin berbeda garis keturunan dan berbeda usia.
Dengan pernikahan kita belajar menyelaraskan perbedaan, melengkapi kekurangan dan mengisi nya dengan kelebihan-kelebihan masing- masing. Kunci utama dari sebuah penyatuan adalah toleransi.
Semakin tinggi toleransi kalian terhadap sesuatu maka semakin mudah kalian melakukan penerimaan.
Saudara seibu seayah sekandung saja, tidak akan pernah sama persis. Apa lagi 2 manusia berbeda jenis kelamin berbeda garis keturunan dan berbeda usia.
Dengan pernikahan kita belajar menyelaraskan perbedaan, melengkapi kekurangan dan mengisi nya dengan kelebihan-kelebihan masing- masing. Kunci utama dari sebuah penyatuan adalah toleransi.
Semakin tinggi toleransi kalian terhadap sesuatu maka semakin mudah kalian melakukan penerimaan.
2. Setiap hari dalam pernikahan adalah sebuah pembelajaran.
Setiap hari akan ada hal-hal yang mungkin kalian tidak pernah lakukan seumur hidup kalian selama kalian masih sendiri. Akan banyak hal-hal baru yang bermunculan setelah hadirnya orang baru dalam hidup kita. Sekali lagi toleransi akan sangat diperlukan dalam hal ini.
3. Pernikahan itu seperti sebuah rumah.
Yang akan selalu jadi tempat mu pulang dan kembali.
Yang akan menjadi tempat dimana mimpi dan cita - cita terbentuk.
Yang akan menjadi tempat dimana mimpi dan cita - cita terbentuk.
4. Pernikahan itu sumber ketenangan.
Karna satu sama lain, akan saling meyakinkan bahwa kamu tidak pernah salah memilihku, dan begitu juga sebaliknya.
5. Pernikahan itu sebuah motivasi
Karna bersama mu. Aku tidak ingin biasa saja, aku ingin setiap hari memiliki makna.
Aku ingin kau bangga dengan pilihan mu.
Aku ingin memberikan semua yang terbaik yang bisa kulakukan.
Aku ingin mencurahkan seluruh kasih sayang yang tulus dari hati terdalam.
Aku akan mengupayakan apapun agar setiap harinya kita selalu bersyukur telah dipertemukan.
Aku ingin kau bangga dengan pilihan mu.
Aku ingin memberikan semua yang terbaik yang bisa kulakukan.
Aku ingin mencurahkan seluruh kasih sayang yang tulus dari hati terdalam.
Aku akan mengupayakan apapun agar setiap harinya kita selalu bersyukur telah dipertemukan.
Dan pada akhirnya pernikahan adalah sebuah hal yang akan selalu kita syukuri
Karna dengan menikah kita menyadari bahwa hidup terasa ringan saat bersamanya.
Hidup terasa lengkap karna tak perlu lagi mencari.
Hidup terasa berwarna dengan perbedaan.
Karna dengan menikah kita menyadari bahwa hidup terasa ringan saat bersamanya.
Hidup terasa lengkap karna tak perlu lagi mencari.
Hidup terasa berwarna dengan perbedaan.
No comments:
Post a Comment