Thursday 12 January 2017

Cerita Pernikahan : Sebelas Lagi :)


11 Januari 2017

yeay..!!,  bertepatan dengan hari rabu kemarin saya dan mas rudi genap menikah selama 1 bulan. 
masih ngga nyangka akhirnya kami bisa sampai di tahap ini dan sekarang 1 bulan telah terlewati.

1 bulan pertama kami tidak berjalan mulus-mulus aja karna seperti pasangan pasangan pada umumnya kami juga bernafas, hidup berkembang, makan, minum tidur, nangis, kelai , ketawa, seidh, bahagia (sedikit), kesel, sebel, benci , kangen, kaget, pusing jadi satu (nahloh) bingung ya.

bulan ini emang bulan yang cukup berat dan cukup nganggetin untuk saya, ya mungkin karna masih baru kali ya jadi ada beberapa hal yang "ngga biasa" jadi harus belajar pelan-pelan diterima. 

karna di bulan pertama ini kami masih harus hidup terpisah kami biasanya berkomunikasi dan tatap muka lewat handphone (kayak nikah sama handphone) :"")

tapi tetap harus di syukuri, ngga akan selamanya begini kok :)

so, ada yang menarik dari cerita #sebelaslagi saya kali ini jadi di hari rabu yang cerah ini saya dan suami seperti biasa bergegas oergi kekantor masing - masing dan menjalankan aktivitas kantor seperti biasa, agak siangan dikit saya dan suami sibuk memesan aset kedua kami di tahun 2017. setelah kerja sambil bingung - bingung milih aset yang dibumbui dengan adegan drama "si cowok (suami) main mesen aja ngga pakai konfirmasi dulu kaoan belinya dikirim kemana" jadilah si cewek (saya) sebel, kesel dikit sama dia. (i still can't handle my self to him) karna bete tadi saya ngga terlalu merhatiin chat masnya dan beralih ke chat keluarga.

di chat keluarga ibu ngirimin gambar kiriman.
ibu : " kak ini apa?"
kakak : ha? mmm kotak?
ibu : iya ini ada paket, katanya dari anak ibu
kakak : ha? kakak ngga ngirim paket, kakak juga ngga ada beli apa-apa
ibu : tapi katanya ini dari kamu
kakak : ibu udah nanya sama yang ngirim? emang anaknya namanya siapa?
ibu : katanya udah terima aja, ini dari anak ibu
kakak : oh iya udah, taruh aja disitu jangan dibuka.

.................................................................................................................................................................

dan berakhirlah chat tadi, tapi seperti biasa. bukan "ibu" namanya kalau ngga penasaran jadi pas da saat saya menelfon ibu untuk memastikan bahwa ibu tidak membuka barag tersebut, saya rasa saya agak lambat untuk memutuskan menelfon karna akhirnya pada saat saya hubungi, ibu saya menjawab "oh, sudah ibu buka isinya kayak bunga bunga gitu ada tulisan HBD nya terus ngga ada apa-apanya lagi"

..................................................................................................................................................................

ok, saya makin bingung.

segeralah saya bergegas pulang dari kantor untuk mengetahui isi dan dari siapa barang tersebut.
saya pulang tanpa mengabari suami terlebih dahulu siatu sisi karna saya sudah sangat etrburu-buru dan disisi lain ibu mulai panik dirumah karna takut itu barang untuk modus penipuan yang sedang booming saat ini.

sepanjang perjalanan saya memutar otak, memikirkan berbagai kemungkinan siapa pengirim barang tersebut, sempat terbesit kalau suami yang mengirim, namun mengingat suami saya bukan tipikal "lelaki pemberi bunga" karna saya pernah menanyakan hal tersebut pada saat kami jalan-jalan "mas, kok non engga pernah dikasih bunga ?" dia hanya menjawab ringan dengan " kan sudah di kasih buku nikah lain?"
...................................................................................................................................................................

"mm..iya juga sih. milih bunga apa buku nikah ya ? " kata ku dalam hati.

tapi ya tetep aja ya, namanya perempuan. kadang se tomboy  - tomboynya cewek juga pasti seneng deh dikasih bunga. biar dikit juga.


and so, jadilah aku buru-buru menghilangkan kemungkinan bahwa suami lah yang mengirim hal tersebut.

terus siapa dong?

well, sesampainya dirumah setelah melihat dan membuka sendiri boxnya, ngga tau kenapa ada firasat pengen ngchat suami aja gitu. (karna i have no idea) siapa lagi yang ngirim, semoga aja kamu.

dan yap! he does it.

i sent the picture of them an sent it to him
"ini mas kah?"

"non sudah dirumah" , kataku mengabari.


and his respon is..

"alhamdulillah, cepet juga nyampe rumahnya non..
huhuhuh..
iya sayang..
maaf iya mas hanya bisa ngasih itu
Happy Anniv 1st Month ummi..."








and i'm so speechles...
i can't say everthing in a minutes and just stare at this super cute box


he does it.

and i just can't give respons like " amas..." 
(i usually call him mas , amas, mamas, emas)




...................................................................................................................................................................


dan setelah drama tadi, ada chat lanjutan yang cukup menngelikan, karna mungkin pada saat suami melihat di handphone gambarnya belum terdownload sepenuhnya. maka pada saat gambarnya sudah terbuka dengan jelas. respon dari suami adalah 


"ini tumben nyampe rumahnya cepet banget"
"sayang itu maksudnya HWD, bukan HBD mungkin si mbanya ga sempet lagi untuk ngerubahnya makanya mas bilang maaf iya seadanya"

ok just forget about the words, i'm just too happy with it.

tapi beberapa menit kemudia mas nelfon lagi


"sayang maaf ya, maafin banget. jadi barusan orang bunganya nelfon dan bilang kalau dia salah ngirimin bunga. itu bukan bunga mas"


perasaan aku yang tadinya seneng jadi ketambahan bingung, geli pengen ketawa tapi ngga tega karna dia udah minta maaf banget-banget tadi.

but still, i appreciate his effort to make this day more meaning full for us

meskipun kami berdua terpisah jarak dan waktu.




thank you hubby, for the small gift and big day! i wish we could celebrate another #sebelaslagi bareng -bareng ya :)


terlepas dari semua cerita, aku cuma mau kamu tau. aku sayang kamu :)


salam sayang



istri kamu 















No comments:

Post a Comment