4 februari 2017
Saya terbangun dari tidur sejak pukul 4 pagi, selepas menunaikan ibadah di pagi hari saya kembali mencoba tidur. Mencoba tidur kembali selepas bangun, kadang terasa sulit. Terlebih karna banyak nya pikiran dan ada beberapa bagian yang menyesakan dada. Saya rasa tidur adalah pelarian terbaik, tapi saat terbangun saya tersadar bahwa baiknya hanya sementara.
Lalu apa yang saya harus lakukan?
..............................................................................................................................................................
Tidak seperti orang-orang kebanyakan yang justru bahagia saat hari kelahirannya datang saya justru merasa sedih, sedih karna sisa umur saya berkurang dan itu artinya saya satu langkah lebih dekat dengan kematian sementara bekal saya untuk menjelang kepulangan saya ke sang pencipta rasanya belum cukup. Iman yang naik turun, dan ibadah yang masih berantakan menjadi gambaran diri saya di seperempat abad ini.
Itulah sedih disaat hari kelahiran tiba dari sudut pandang diri saya sendiri
"Sudah jatuh tertimpa tangga"
Mungkin istilah yang paling tepat untuk menggambarkan
sudah kau sedih,
Kau dapat hal menyedihkan lagi untuk hari ini.
Hari ini saya bahkan lupa kalau ini hari kelahiran saya saking sibuknya. Beberapa orang di hidup saya juga turut melupakannya, adalah adik saya (novi) yang nyeletuk di grup whatsapp keluarga kami, novi mendoakan saya yang akhirnya membuat seluruh anggota grup (bapak,ibu) mendoakan saya.
Terimakasih ya sayang kakak saja lupa.
Kemudian di susul dengan Geng Fabs yang di awali dengan salam hangat di grup fabs.
Terimakasih mbaa lins dan fabs teams you know i heart you guys as always.
Kemudian si "Adhe" , mantan rekan kerja di berau sana dengan meng-capture potongan reminder apps social media path. Sending his warm regards and Do'a. Thanks bro.
Lalu ada Dwi Sara, teman semasa kuliah yang baru saja di pindah ke balikpapan, menyampaikan doa lewat room chat path
Terakhir ada Astri atau yang lebih dikenal dengan Astrid, yang sedang menikmati liburan kerjanya ke Indonesia mengirimkan pesan dan doa via instagram direct message
Terimakasih Astrid dan Sara i heart you guys..
Dan mereka lah yang menjadikan hari ini terasa sedikit lebih berwarna.
Hari ini saya pulang dari kantor pukul 15:30 WITA, sebagai informasi ini hari sabtu yang mana seharusnya saya pulang 3 jam lebih awal. Namun karna banyaknya tugas yang harus diselesaikan tepat waktu, saya terpaksa melemburkan diri.
Selepas kerja saya berniat pergi ke tempat spa guna memanjakan diri, namun saat saya sampai di parkiran kantor saya urungkan karna ternyata saya lebih lapar dari pada lelah maka saya memutuskan untuk pulang dan makan dari pada pijat dan berendam rempah , so random.
Diperjalanan pulang sempat terbesit untuk makan di luar namun saya urungkan karma hari ini saya ingin makan dirumah namun sayang sesampainya dirumah tidak ada apa - apa untuk dimakan karna ayah dan ibu saya ada undangan pernikahan jadi ibu tidak masak untuk siang ini. Dengan berat hati saya pesan Go-food lagi hehehe.
Hari berlalu dan siang berganti malam, saya banyak menghabiskan waktu mengurung diri dikamar, saya bertanya pada diri sendiri. Kemana orang yang katanya peduli kemana orang yang katanya sayang. Bahkan sampai hari ini pun dia tak memunculkan batang hidung nya. Pun menelfon hanya untuk membuat hari menjadi buruk. Tidak ada doa tidak ada sapaan hangat yang ada hanya air mata. Untuk hari ini.
Sampai akhirnya saya tertidur lelap dan terbangun menulis ini. Tidak ada pesan menutup hari, pun tidak ada pesan harapan hari esok.
Saya memintanya menyudahi,namun ia hanya bisa menyakiti.
No comments:
Post a Comment